Saturday, May 7, 2011

Tips Memilih Studio Rekaman

Beberapa tips untuk pertimbangan memilih studio rekaman. Semoga bermanfaat.

Budget
Faktor budget menduduki peringkat pertama untuk memilih studio rekaman. Dengan budget besar kita bisa memilih studio rekaman yang mahal dengan peralatan yang bagus pula. Bagaimana kalau budget kita pas-pasan? Jangan kecil hati. Dengan bantuan teknologi saat, kita bisa mendapat kualitas yang tidak kalah bagus. Banyak yang menyewakan studio dengan budget minimum bahkan kadang-kadang, banyak juga studio yang memberikan paket untuk mahasiswa atau band baru dengan budget minim. Peralatan canggih dengan harga milyaran tidak berguna apabila tidak ditangani oleh engineer yang mengerti cara mengoperasikannya, SDM menjadi faktor yang sangat penting disini.

Peralatan
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua studio memiliki peralatan sesuai dengan kebutuhan kita. Ada baiknya sebelum memilih studio kita list down dulu apa-apa saja kebutuhan kita. Cari tahu terlebih dahulu apakah studio pilihan kita memiliki peralatan yang dibutuhkan. Apabila tidak ada, apa alternatif yang bisa dilakukan, apakah meminjam dari teman, membeli atau cari studio lain? Diskusikan dengan engineer atau pemilik studio untuk mencari solusinya.

Lokasi
Agak tricky mengenai hal ini karena biasanya, studio yang berada di lokasi strategis berada di jalan besar tempat lalu lintas yang cukup padat, sehingga suara lalu lintas tersebut mengganggu jalannya rekaman. Hal ini banyak terjadi dan salah satu sebabnya karena isolasi ruang rekaman yang kurang memadai sehingga suara dari luar tembus ke dalam ruang studio. Carilah studio yang berada di lokasi strategis tetapi tidak berada di pusat lalu lintas padat, atau setidaknya memiliki peredam yang bagus untuk mencegah suara dari luar.

Rekomendasi
Tentu saja, rekomendasi dari teman atau seseorang yang kita kenal reputasinya sangat penting. Tentu kita tidak mau rekaman di studio yang sering terjadi kasus pencurian atau peralatan yang rusak bukan? Cari tahu dulu apakah studio itu di manage oleh orang yang memiliki reputasi yang baik atau tidak? Bagaiman kondisinya? siapa saja yang pernah rekaman disana? bagaimana hasilnya? Akan lebih baik apabila kita mengetahui siapa engineer yang beroperasi disana karena ini akan menentukan kualitas sound hasil rekaman kita.

Jangan lupa juga bahwa hasil rekaman yang bagus ditentukan dari persiapan yang matang. Studio yang baik adalah medium yang akan mempermudah proses rekaman kita.

Good Luck.




-Iman Putra Fattah-
7 May 2011

Friday, May 6, 2011

Music Producer

Ok, apa yang ada di pikiran kita ketika mendengar kata "Music Producer?"

Bukan, bukan semacam Log Zhelebour dan Ahmad Dhani, meskipun mereka juga bisa dikategorikan produser, tetapi lebih kepada bentuk pekerjaan atau profesi di bidang musik yang banyak disalah-artikan oleh orang disini.

Produser belum tentu musisinya, memang ada beberapa contoh yang merangkap kerja tetapi produser sebetulnya adalah orang diluar musisi yang bisa melihat secara objektif dari luar. Produser adalah orang yang tugasnya mengerjakan proses rekaman dari mulai pre-production, production sampai post-production. Kalau kita mendengar nama seperti Timbaland, Nigel Godrich, George Martin, Phil Spector, Brian Eno, David Foster, etc, mereka adalah para produser yang sudah ternama di dunia musik berkat hasil karyanya.

Di Indonesia, istilah produser sering di salah-artikan sebagai pemodal atau penyandang dana. Bahkan sering juga suatu label memegang peran sebagai produser, hal ini sering kita lihat di major label.

Mengenai Job desc produser itu sendiri, seperti yang sudah saya tulis diatas mencakup keseluruhan rekaman sampai juga membuat image si artis dan menjualnya ke pasar bekerjasama dengan manager dan label. Disini, produser dan artis harus membuat batasan mengenai sejauh mana tugas produser, ini kembali kepada artisnya sendiri mereka ingin si produser mencakup tugasnya sampai mana.

Hal yang perlu diperhatikan oleh seorang produser adalah management skill, communication skill and most important of all...musical skill. Sering sekali kita mendapati engineer di studio rekaman yang menjadi penentu kebijakan di band dan ini adalah sesuatu yang kurang baik karena ini adalah tugas produser. Ya, produser adalah "decision maker" akhir ketika terjadi "deadlock" diantara personil band atau ketika solo artis ragu-ragu akan bagaimana musiknya nanti. Produser berhak menentukan hasil akhir dengan keputusan yang harus disetujui bersama.

Sepertinya hal ini terkesan otoriter? coba kita ambil contoh ini,

Kita tergabung di suatu band yang sedang rekaman, dalam band kita ada vokalis, bassist, gitaris, keyboardist & drummer (berhubung saya narsis, mari kita kondisikan kita semua adalah gitaris...heuehhue). si vokalis puas atas hasil akhirnya, tapi si keyboardist merasa bahwa vokalnya sedikit fals, bassist bersikeras bahwa itu sudah bagus, drummer merasa perlu sedikit power dibagian yang sama dan kita sebagai gitaris merasa vokal perlu diturunkan sedikit karena kita mengisi gitar dibagian itu dengan sangat bagus (menurut kita), ditambah lagi apabila sound engineer ikut-ikut membuat pusing dengan memaksakan kemauannya tanpa diminta (in some cases, this happens). Disini terjadi deadlock dan tidak ada yang mengalah atau terpaksa mengalah dan mengikuti kemauan personil yang paling keras kepala dengan mangkel. Disinilah si produser harus bisa mengambil keputusan dengan bijak, bersikap kritis tetapi tetap memotivasi personil agar mereka tetap merasa nyaman bekerja dengan si produser.

Kalimat seperti "gue gak setuju sama drummer, gue sih setuju sama bassist" atau "gue bilang juga apa, si gitaris bener kan, lo fals tuh disitu" ini sangat tidak dibenarkan karena selain kita berpihak, kita juga akan membuat mood dan motivasi mereka drop dan membuat mereka tidak nyaman dengan kita. Akan lebih baik apabila kita menggunakan kata-kata "gue suka nih vokalnya bagian itu, menurut gue itu kuat dan catchy. sekarang kalo kita coba cari nada yang sedikit lebih tinggi gimana? yang pertama kita simpen and kita bandingin aja mana yang lebih pas ya." dengan begini, kita menunjuk bagian tertentu dari musik sebagai objek dan si musisi tidak merasa tertekan karena kita tidak menunjuk ke diri si musisi, orang cenderung semakin menutup diri dan membela diri apabila merasa tertekan. We don't want that, kita ingin agar si musisi mengeluarkan semua skill dan emosi yang ada saat itu ke lagu dengan membuat mereka merasa nyaman.

Tugas produser bukan merubah image dan karakter si musisi tersebut tetapi justru membuat si musisi mengeluarkan semua yang dimilikinya dan menguatkan karakter tersebut, ini menurut saya pribadi.

Ok, setelah kita mengetahui general job desc mengenai produser, ini ada 10 elemen penting yang harus dilakukan oleh seorang produser sebelum memulai rekaman (pre-production) :


1. Meeting the artist
Kecuali kita memproduksi musik kita sendiri, tentunya kita perlu bertemu dan mengenal si artist lebih dekat, bagaimana karakter mereka, seperti apa musik mereka, apa referensi mereka, apa yang mereka inginkan dari kita, etc. Disini juga kita harus menentukan sejauh mana keterlibatan kita ke musik mereka, apakah hanya untuk rekaman, manggung, sampai promosi dan label, disini kita harus tarik garis dan job desc yang jelas.

2. Listening to the artist's material
Tentu saja, tidak ada yang lebih penting dari pada mendengar materi mereka so kita ada gambaran mengenai karakter musik mereka.

3. Considering the artist's identity
Apabila kita bekerja dengan artist yang sudah punya nama dan dikenal, tidak begitu sulit menentukan karakter mereka karena mereka sudah memiliki karakter sendiri, tetapi kalau kita bertemu band baru yang bisa dibilang sedang mencari identitasnya, disini kita harus jeli melihat dimana posisi mereka dan sebaiknya dimana mereka mem-posisikan diri. Seperti pada ilmu komunikasi, define your brand and position your product in the market. hal dibawah ini perlu diperhatikan : What's the purpose of the recording? for fun, demo to get gigs, demo to major labels, a full length album, etc? What do you want this recording to sound like? Similar to a known artist, a blend of many musical styles or something completely new? Who will listen to it? a mass market, family, friends, etc? this is imprtant. we don't sell an avant-gade jazz exeprimental music to dang dut crowd and vice versa.

4. Choosing the best material to record
Pilihan lagu bisa jadi adalah lagu yang sangat baru yang tercipta 2 menit yang lalu atau bahkan lagu 10 tahun lalu yang kita simpan di kaset usang? listen to all of it and choose the best material along with the artist. Disini, soal teknnis juga harus kita pikirkan, apakah kita mau memakai studio full analog dengan pita atau digital? apakah studio rekomendasi kita sesuai dengan kondisi musisi tersebut? siapa engineer yang kita rekomen untuk merekam? these things are important.

5. Planning the project : time and money
Kedua hal ini sangat erat kaitannya. with more studio shift that means more money involved. Diperlukan management skill disini agar semua bisa berjalan secara maksimal.

6. Writing, re-writing and arranging
Disini, musical skill diperlukan. musisi mempercayakan ke kita untuk mengemas musik mereka dan membutuhkan opini kita, kadang sebagai bahan acuan dan kadang hanya untuk pertimbangan.

7. Hiring help
Terkadang, produser juga merangkap sebagai project manager.produser juga yang bertanggung jawab akan timeplan dan schedule berjalan secara baik. Begitu juga dengan bantuan atau additional player. Di lagu mana harus menggunakan string section, brass section, choir vocal, apakah perlu memakai yang asli atau cukup hanya sample digital, distudio mana akustik ruangan yang bagus untuk merekam hal-hal itu, etc. Tugas produser is to make that happen as effective as possible..but don't forget budget wise..

8. Scheduling rehearsals, recording and mixing sessions
Ya, tugas paling berat...apalagi kalau anak bandnya kerja kantoran semua...heuhueuhe.

9. Rehearsing
Make sure musisi berlatih dahulu sebelum rekaman, minimal 1 hari sebelumnya agar musisi tersebut masih fresh dengan musiknya dan mood serta energy juga masih terjaga. Lebih baik lagi apabila direkam pada saat ini karena disini kita bisa menentukan mana yang perlu dan kurang perlu sebelum masuk studio.

10. getting ready for the recording sessions
persiapan. make sure semua berjalan sesuai rencana. kalau perlu, datanglah ke studio rekaman sehari sebelumnya dan amati suasana sekitar, apakah sudah dibersihkan? is the engineer ready? siapa yang mengisi shift sebelum atau sesudah kita? apakah disitu ramai orang lalu lalang? apakah banyak makanan di sekitar situ? set your energy and motivate your musicians to do the same.



- Iman Fattah-
6 May 2011

The Perfect House

Apa kabar semuanya?

Kami tim Rooftop Sound baru tahun lalu mengerjakan proyek yang luar biasa menantang yaitu Onrop Musikal. Sebuah karya teater musikal dari sutradara Joko Anwar yang mana kita semua pertama kali mengerjakan proyek semacam ini.

Tentu sebuah tantangan yang sangat besar dan kami sangat bersyukur bisa mengerjakan proyek ini karena ilmu yang kami dapatkan juga sangat bermanfaat.

Kami juga baru saja selesai mengerjakan scoring untuk film The Perfect House yang akan ditayangkan di bioskop sekitar pertengahan tahun ini.

Bagi yang belum tahu, kami juga baru saja launching website resmi Rooftop Sound di www.rooftopsound.com. Website ini cukup penting agar kita semua bisa saling memberikan informasi dan progress proyek-proyek yang sedang kita kerjakan. Apabila ada saran, kritik atau masukan bisa langsung kontak kita di di email yang tertera ya.

Terima kasih.

Onrop Album Teaser

Monday, February 1, 2010

movies update

our next filmscore project: Nyanyian Lembah Baliem, a film by Lasja F. Susatyo

..also our next filmscore project: Wadam X, a film by Lucky Kuswandi

Tuesday, January 5, 2010

Ternyata...Dibalik ROOFTOPSOUND!!!

masih ingat dengan musik2 dari 'APE ON THE ROOF' dan 'SORE' ? sebagian besar pasti bilang ya... selain sibuk menyiapkan materi masing2untuk album selanjutnya, ternyata... salah satu personil dari 'ape on the roof' yaitu AGHI NAROTTAMA dan BEMBY GUSTI dari 'sore' telah lama menggeluti 'scoring' film, pembuatan 'jingle' iklan dan memproduksi beragam musik dibawah bendera perusahaan ROOFTOPSOUND.
Ternyata... dibalik film-film berkualitas, dan banyak iklan2 TV di Indonesia nama Aghi dan Bemby (ROOFTOPSOUND) termasuk di dalam pembuatan unsur musiknya.
Ternyata... mereka juga senang untuk berbagi ilmu tentang 'scoring' dalam film dan 'jingle' iklan, terbukti dengan beberapa kali diadakannya workshop gratis di jakarta dan kota lainnya.
Ternyata, ini juga membuka gambaran baru bagi teman2 bahwa banyak peluang di industri film dan iklan yang kita bisa pelajari dan terapkan untuk bisa di jadikan pekerjaan, karena selama ini kita hanya melihat hasil akhirnya (film, iklan TV), padahal banyak unsur pekerjaan yang berbeda dibalik hasil akhir tersebut.

Kita juga bisa berteman dan berbagi informasi melalui facebook group dan twitter dengan *search : rooftopsound